Cerita Gaib - Membangkitkan Sedulur Pitu
Cerita Gaib - Seperti pada tajug di atas memang tidak sepupuler Sedulur Papat Limo Pancer, namun dalam wawasan budaya Jawa ada juga yang dikenal dengan Sedulur Pitu tersebut apa dan bagaimana cara memberdayakannya.
Sedulur Pitu dalam falsafah mistik Jawa dipercayai mengiringi setiap sisi mikrokosmos setiap manusia, sebagai bentuk apreasiasi dan membangunkan terhadap Sedulur Pitu ini pertama ialah dengan upacara ruwat, satu bentuk ritual laku pembersihan segala dosa yang pernah dilakukan mulai kanak-kanak sampai dewasa, Sedulur Pitu dalam pandangan masyarakat Jawa dipercayai pernah aktif semasa manusia itu masih bayi, karena Bayi itu masih belum tercemar dengan dosa yang parah, maka Sedulur Pitu masih ikut secara gaib ngemong dan memberikan perlindungan.
Tapi karena bayi itu bertumbuh dewasa dan sudah mengenal dosa maka Gaib Sedulur Pitu yang akan terhimpit oleh dosa sampai mengalami kelemahan dan tidak aktif lagi, maka perlu pensucian secara ruwat, dan yang kedua setelah diruwat harus suguh, kramas lodo merang ketan hitam dan suguh kembang mawar, telon, melati, dan doa seperti berikut dibawah ini:
Niat Ingsun Sesuguh Nggugah Sedulurku, Kakang Kawah, Adi Ari-Ari, Adi Rah, Adi Puser, Sedulurku Marlan Marti, tangio marang ragaku, jangkungen kanti temah slamet, Kanti penguasane Gusti Kang Murbehing Dumadi, Lalu menepuk dada sebelah kiri, dan dengan iman mengatakan (tangio marang ragaku 3x).
Tentang ruwat / penyucen ialah manusia harus di mandikan tujuh air sumber yang ada di wilayah Jawa, bunga tujuh rupa, minyak tujuh bau, dan tujuh pengeling-eling yang diwedarkan oleh pemimpin ritual, untuk ngeweruhi pada dasarnya pitu hari Tuhan menyempurnakan ciptaannya, pitu gaib juga manusia terbentuk, bahkan pitu cakra mulia manusia terbekali kekuatan, dan pitu sedulur gaib manusia terlindungi, pitu mantra jawa manusia akan melihat gaib, pitu hari manusia akan menjalani waktu (senin s/d minggu) pitu patrap manusia akan mengalami kesempurnaan.
Cara Ruwatnya ialah mandi air pitu sumber dicampur bunga pitu rupa dan setetes minyak pitu bau dengan niatan "Sun Lelaku penyucen kanggo ragaku, jiwoku lan sukmoku kersaning Gusti Kang Murbeng Dumadi" lalu mandi jam 12 malam, setiap air sumber akan mempunyai rasa yang tidak sama ditubuh kita, itulah cara sederhana tentang ruwat.
Laku ritual ruwat diatas dipercayai secara otomatis akan datang pitu penjuru khodam tanah Jawa, salah satunya Sabdo Noyo Genggong yang berjanji akan membangkitkan manusia Jawa dengan mendatangkan spiritual-spiritual Jawa, karena dalam mitologi Jawa sosok yang saya sebutkan diatas termasuk yang merawat tanah dan gunung di tanah Jawa, dipercayai juga saat kita melakukan laku panyucen ruwat kita akan tahu tandanya keberadaannya.
Demikian artikel dari Cerita Gaib - Membangkitkan Sedulur Pitu, Saya tutup sampai disini, dan juga silahkan di ikuti pada Cerita Gaib kami yang lainnya dan tentunya tidak kalah menarik untuk di ikut
Sedulur Pitu dalam falsafah mistik Jawa dipercayai mengiringi setiap sisi mikrokosmos setiap manusia, sebagai bentuk apreasiasi dan membangunkan terhadap Sedulur Pitu ini pertama ialah dengan upacara ruwat, satu bentuk ritual laku pembersihan segala dosa yang pernah dilakukan mulai kanak-kanak sampai dewasa, Sedulur Pitu dalam pandangan masyarakat Jawa dipercayai pernah aktif semasa manusia itu masih bayi, karena Bayi itu masih belum tercemar dengan dosa yang parah, maka Sedulur Pitu masih ikut secara gaib ngemong dan memberikan perlindungan.
Tapi karena bayi itu bertumbuh dewasa dan sudah mengenal dosa maka Gaib Sedulur Pitu yang akan terhimpit oleh dosa sampai mengalami kelemahan dan tidak aktif lagi, maka perlu pensucian secara ruwat, dan yang kedua setelah diruwat harus suguh, kramas lodo merang ketan hitam dan suguh kembang mawar, telon, melati, dan doa seperti berikut dibawah ini:
Niat Ingsun Sesuguh Nggugah Sedulurku, Kakang Kawah, Adi Ari-Ari, Adi Rah, Adi Puser, Sedulurku Marlan Marti, tangio marang ragaku, jangkungen kanti temah slamet, Kanti penguasane Gusti Kang Murbehing Dumadi, Lalu menepuk dada sebelah kiri, dan dengan iman mengatakan (tangio marang ragaku 3x).
Tentang ruwat / penyucen ialah manusia harus di mandikan tujuh air sumber yang ada di wilayah Jawa, bunga tujuh rupa, minyak tujuh bau, dan tujuh pengeling-eling yang diwedarkan oleh pemimpin ritual, untuk ngeweruhi pada dasarnya pitu hari Tuhan menyempurnakan ciptaannya, pitu gaib juga manusia terbentuk, bahkan pitu cakra mulia manusia terbekali kekuatan, dan pitu sedulur gaib manusia terlindungi, pitu mantra jawa manusia akan melihat gaib, pitu hari manusia akan menjalani waktu (senin s/d minggu) pitu patrap manusia akan mengalami kesempurnaan.
Cara Ruwatnya ialah mandi air pitu sumber dicampur bunga pitu rupa dan setetes minyak pitu bau dengan niatan "Sun Lelaku penyucen kanggo ragaku, jiwoku lan sukmoku kersaning Gusti Kang Murbeng Dumadi" lalu mandi jam 12 malam, setiap air sumber akan mempunyai rasa yang tidak sama ditubuh kita, itulah cara sederhana tentang ruwat.
Laku ritual ruwat diatas dipercayai secara otomatis akan datang pitu penjuru khodam tanah Jawa, salah satunya Sabdo Noyo Genggong yang berjanji akan membangkitkan manusia Jawa dengan mendatangkan spiritual-spiritual Jawa, karena dalam mitologi Jawa sosok yang saya sebutkan diatas termasuk yang merawat tanah dan gunung di tanah Jawa, dipercayai juga saat kita melakukan laku panyucen ruwat kita akan tahu tandanya keberadaannya.
Demikian artikel dari Cerita Gaib - Membangkitkan Sedulur Pitu, Saya tutup sampai disini, dan juga silahkan di ikuti pada Cerita Gaib kami yang lainnya dan tentunya tidak kalah menarik untuk di ikut
0 Response to "Cerita Gaib - Membangkitkan Sedulur Pitu"
Posting Komentar