Cerita Gaib - Pesugihan Gunung Kemukus Dan Resiko Bagi Para Pelaku

Cerita Gaib - Pesugihan Gunung Kemukus merupakan salah satu dari lima tempat laku pesugihan paling terkenal di Indonesia, anehnya simpang siur dan perbedaan pendapat masyarakat tentang hal itu menjadikan  laku dan ritual di Gunung Kemukus semakin misteris untuk diketahui, bahkan ada berita yang menghebohkan bahwa pemerintah setempat mengaku kesulitkan dalam menyelesaikan kasus protitusi di wilayah itu, loh mengapa jadi bahas prostitusi? karena ritual pesugih di wilayah Gunung Kemukus konon harus dilakukan dengan syarat melakukan perbuatan tidak terpuji, tidak heran jika para wanita tuna susila menjadikan hal ini sebagai ladang penghasilan mereka, penasaran dengan ritual dan sesaji syarat yang dilakukan oleh para pelaku Pesugihan Gunung Kemukus? berikut ini uraian singkat dibawah ini.

Lokasi Gunung Kemukus

Gunung Kemukus merupakan salah satu pegunungan yang terletak di wilayah Kabupaten Sragen Provinsi Jawa Tengah, selain pemandangan alam pengunungan yang rimbun dengan pepohonan dan hawa sejuk lokasi ini juga sangat terkenal karena dilakukan banyak masyarakat sebagai tempat mencari pesugihan, lebih heboh lagi syarat dan ketentuan yang berlaku bagi para pelaku pesugihan ialah berbuat tidak semestinya dengan pasangan bukan suami istri, tidak heran jika disebut sebagai salah satu Gunung yang menyeramkan.

Diatas bukit gunung itu terdapat sebuah bangunan kuil/wihara tua yang amat dihormati oleh penduduk setempat khususnya bagi mereka yang beragama Budha, konon bangunan ini dibangun oleh pangeran Samudra yakni salah satu keturunan Raja Jawa.

Sejarah Pesugihan Gunung Kemukus

Cerita pertama, Asal Usul Ritual Pesugihan Gunung Kemukus tidak elak banyak dikaitan dengan sejarah yang terjadi pada ratusan tahun silam, ialah pada saat Majapahit mengalami kekalahan dan keruntuhan, pada waktu itu seluruh keluarga Keraton dan para abdi dalam berhamburan melarikan diri dari serangan musuh dan berusaha mencari tempat yang lebih aman diseberang pulau, pada sisi lain terdapat salah satu keturun dari Kerajaan Majapahit yang memutuskan untuk tidak ikut serta dalam pelarian keluarganya, ialah Pangeran Samudro, salah satu keturunan dari Raja terakhir Kerajaan Majapahit memutuskan untuk ikut Sultan Demak tinggal di wilayah Demak Bintara.

Setelah cukup mendapatkan ajaran Agama Islam dari Sunan Kalijaga di Demak Pangeran Samudro kemudian diperintahkan untuk menuntut ilmu Agama dari seorang Kiai di wilayah lereng Gunung lawu, Kiai itu ialah Ageng Gugur, yang merupakan saudara tua dari Pangeran Samudro, dilain sisi Samudro tidak mengetahui bahwa beliau ialah kakaknya sendiri dan Kiai Ageng Gugur baru menceritakan siapa dirinya sebenarnya kepada Samudro sesaat sebelum Pangeran Samudro hendak meninggalkan tempat Kiai Ageng Gugur.

Guna melajutkan hidup dan hendak menyebarkan ajaran Islam di wilayah lain Pangeran Samudro meninggalkan Kiai Ageng Gugur dan berkelana mencari pemukiman-pemukiman baru untuk meyebarkan ajaran Islam, namun sayang takdir berkehendak lain, beliau wafat semasa dalam perjalanannya untuk penyebaran Agam, atas petunjuk dan amanah dari Sultan Demak jasad beliau kemudian dimakamkan diatas bukit tidak jauh dari tempat meninggalnya beliau, bukit itu kemudian banyak disebut sebagai Gunung Kemukus, adanya makam Pangeran Samudro kemudian dikeramatkan oleh banyak orang dan dijadikan tempat berziarah dan ada juga yang menyalah gunakan untuk mencari pesugihan ditempat ini.

Cerita kedua, Asal Usul Gunung Kemukus dijadikan sebagai salah satu tempat para pelaku spritual sesaat untuk memperoleh pesugihan kiranya memang tidak bisa dilepaskan dari keberadaan Pangeran Samudro, cuma saja tarikh dalam cerita kedua ini mengatakan bahwa Pangeran Samudro merupakan keturunan dari Raja terakhir kerajaan Mataram kuno melarikan diri dari serangan musuh bersama selir ayahandanya yang bernama Nyai Ontrowulan dan bersembunyi di wilayah Gunung Kemukus.

Dari cerita yang tidak banyak menyebutkan sumber itu dikisahkan keduanya melakukan hubungan yang dilarang oleh Agama apa pun, terlebih dengan ibu tirinya sendiri, usut punya usut kisah itu beredar di kalangan masyarakat bahwa sesiapa yang melakukan hubungan yang lebih keji atau lebih memalukan dari keduanya di tempat itu maka akan memperoleh berkah atau keberhasilan baik berupa harta kekayaan, kedudukan dan jabatan, mau pun jodoh.

Kepercayaan ini kemudian berkembang pesat di masyarakat sampai kini dan menjadikan tempat itu menjadi tempat laku ritual pesugihan yang terkenal dengan sebutan Pesugihan Gunung Kemukus, entah kedua cerita itu manakah yang benar hanya yang Maha Mengetahui yang dapat memastikan kebenarannya.

Ritual Pesugihan Gunung Kemukus

Pada saat awal kehadiran biasanya para pelaku menemui juru kunci untuk membeberkan maksud dan tujuan kedatangannya di tempat itu, setelah selesai konon pelaku dipersilahkan masuk dalam beranda makam serta melakukan ritual sesuai dengan petunjuk juru kunci ( entah juru kunci beneran atau jadi-jadian, maksudnya orang yang mengaku sebagai juru kunci dan memanfaatkan situasi itu sebagai basah bagi mereka).

Setelah usai melakukan ritual sebagaimana disebutkan oleh pemandu syarat berikutnya yang harus dilakukan para pelaku pencari pesugihan ialah berbuat tidak semestinya ditempat itu, konon untuk menyempurnakan laku sesat itu para pelaku diharuskan melakukan perbuatan melanggar norma Agama dengan orang yang sama setiap selapan sekali atau 40 hari sekali, hal ini kemudian banyak dijadikan sebagai naungan para wanita tidak benar untuk memperoleh rezeki dari jalan haram, tidak heran jika mereka betah, rupanya pelangan mereka pasti akan mencarinya setelah jangka waktu tertentu, belum lagi jika mereka pelanggan yang ketagihan.

Resiko Melakukan Ritual Pesugihan Gunung Kemukus

Sebagaimana hukum akibat yang ditimbulkan oleh suatu sebab, melakukan ritual pesugihan Gunung Kemukus tentunya beresiko baik bagi para pelaku, masyarakat setempat, dan lain sebagainya, ada pun resiko melakukan ritual pesugihan gunung kemukus bagi pelaku kurang lebih sebagai berikut :

• Hilangnya keimanan karena telah menyekutukan Allah.
• Dosa besar karena melakukan syirik.
• Mengidap penyakit berbahaya.
• Rusaknya moral diri karena berharap jalan pintas untuk memperoleh sesuatu.
• Ketidakharmonisan dalam berumah tangga.
• Memperoleh harta yang kurang barokah dan masih dipertanyakan kehalalannya.
• Belum lagi kalau kena razia satpol.PP dan masuk berita di media televisi.

Demikian artikel dari Cerita Gaib - Pesugihan Gunung Kemukus Dan Resiko Bagi Para Pelaku, Saya tutup sampai disini, dan juga silahkan di ikuti pada Cerita Gaib kami yang lainnya dan tentunya tidak kalah menarik untuk di ikut

Share this post