Cerita Gaib - Keris Paling Sakti Legendaris Di Indonesia
Cerita Gaib - Keris ialah senjata khas Indonesia ini amat melengeda sedari zaman leluhur sampai saat ini di zaman modern, yang masih diyakini kekuatan sakti serta kesakralannya oleh marsyarakat Indonesia, begitu juga dengan fenomenalnya, hingga ada ritual khusus pembersihan senjata pusaka ini yang masih sering dilakukan.
Berada dengan penggunaan Keris di zaman dahulu, dimana pembuatannya masih mengandung kesakralan dan amat dirahasiakan, sementara di masa kini proses pembuatan Keris boleh dilihat dan disaksikan oleh banyak orang.
Tentu kamu pernah melihat beberapa tanyang televisi tentang liputan pembuatan Keris bukan? walau pun kini memang tidak dirahasikan lagi, tetap masih ada tradisi yang masih dipertahankan, ialah mencari petunjuk hari baik untuk pembuatan Keris tersebut.
Melihat sekilas balik kejayaan Keris pada masa lalu, tidak lengkap rasanya kalau kita tidak mengetahui Keris buatan siapa saja yang pernah menjadi legenda di Indonesia, lebih jelasnya simak berikut ini, ada 6 Keris Sakti Legendaris Di Indonesia.
Kesaktian Keris Empu Gandring
Mendengar namnaya saja tentu kamu semua tidak asing bukan? terlebih kisahnya amat fenomenal di dalam sejarah Indonesia, yang menceritan masa-masa kejayaan kerajaan Singasari, nama Keris yang diambil dari penciptanya Empu Gandring, ialah seorang akli Keris yang paling sakti di masa itu, dia menciptakan hampir dalam waktu semalam saja.
Sayangnya Keris yang diciptakan membawa malapetaka bagi dirinya sendiri, Ken Arok yang memesan Keris itu, murka dan menusuknya gara-gara dia belum menyelesaikan dengan sepenuhnya dalam waktu semalam (versi cerita lain mengatakan 5 bulan).
Dalam keadaan sekarat, Empu Gadring masih sempat mengucapkan sumpah terakhir kepada Ken Arok, bahwa dia mengutuk Keris itu menjadi tulah penyebab kematian 7 Raja Singasari, ialah Ken Arok dan anak cucunya.
Ken Arok yang tidak mempercayai kutukan Empu Gandring pada akhirnya tetap membawa Keris sakti itu, tapi semenjak itulah timbul berbagai perpecahan di kerajaan Singasari, berawal dari Ken Arok yang membunuh Tunggul Ametung sebab naksir dengan istrinya yang sangat cantik Ken Dedes.
Kemudian Ken Dedes pun akhirnya menikah dengan Ken Arok meski pun terpaksa, pada hal saat itu Ken Dedes sedang mengandung anaknya Tunggul Ametung.
Cerita berlanjut setelah berpuluhan tahun kemudian, setelah anak Tunggul Ametung yang bernama Anusapati dewasa dan merasa curiga jika dia ialah anak tiri karena sering diperlakukan berbeda dengan saudara-saudaranya, setelah mendesak ibunya Ken Dedes, dia pun baru mengetahui kalau selama ini Ken Arok ialah pembunuh ayah kandungnya.
Setelah berhasil mendapatkan Keris Empu Gandring yang disimpan oleh Ibunya, Anusapati terus menyuruh pembantunya untuk membunuh Ken Arok, Tragisnya setelah tugas tersebut diselesaikan, pembantunya sendiri juga dibunuh oleh Anusapati untuk membersihkan namanya, seolah-olah dia sedang menyelamatkan Ken Arok.
Keris Pusaka Setan Kober
Keris legendaris Indonesia yang paling sakti satu ini sebagai senjata pusaka miliki Arya Panangsang, Adipati Jipang, dibuat oleh Empu Supo Mandagri, seorang Empu terkenal dari tuban, Jawa Timur, yang suatu hari memutuskan untuk memeluk Agama Islam karena alasan tertemtu dan menjadi murid Sunan Ampel.
Dibalik kesaktian Keris Pusaka Setan Kober, ternyata dia mempunyai karakter 'Panas' sang pemiliknya seperti mudah terpancing amarah dan tidak akan berhenti jika masih belum berhasil mengalahkan musuhnya.
Banyak kisah menceritakan Keris Pusaka Setan kober terkenal dengan Haus Darah, dan keberadaannya dianggap menjadi Tulah yang kerap menguasai jiwa Arya Penangsang untuk membunuh orang-orang penting di masa lalu.
Sampai akhirnya Keris Setan Kober berhasil dimusnahkan, tidak diketahui pasti seblum atau sesudah kematian Arya Penangsang, Keris itu lenyap dari muka Bumi.
Keris Condong Campur
Seperti namanya 'Campur', Keris ini sebagai buatan beramai-ramai Empu, bahkan kabarnya melibatkan sampai ratusan Empu tersohor, selain itu bahan Kerisnya berasal dari batu meteor di berbagai tempat keramat.
Tapi sayangnya, Keris ini dikenal mempunyai Khodam jahat akibat para Empu pembuatnya saling berselisih mengunggilkan kekuatan masing-masing setelah mentransfer kekuatan pada Keris tersebut.
Semenjak diciptakan, kekuatan dahsyat yang terdapat pada Keris Condong akhirnya menjadi penyebab peperangan para pemimpin kerajaan sampai mereka saling menikam sesamanya, untuk memperebutkan Keris Condong Campur, dan tidak cuma itu, dikatakan juga Keris Condong Campur memiliki tulah yang membawa wabah penyakit di Majapahit.
Hal ini membuat para Empu pembuatnya bersatu untuk menghancurkan Keris ciptaan mereka sendiri, sampai akhirnya dikirimkan Keris Sabuk Inten untuk mengalahkannya, tapi di dalam pertempuran itu, Keris Sabuk Inten tidak sanggup menaklukan kekuatan Keris Condong Campur tersebut.
Sampai akhirnya mereka mengutuskan Keris Sengkelat dan berhasil mengalahkan kesaktian Keris Condong Campur, konon katanya dia melarikan diri ke angkasa menjadi komet berekor lintang kemukus dan mengancam setiap 500 tahun sekali, akan membawa wabah penyakit dan peperangan umat manusia di Bumi.
Keris Naga Sasra Sabuk Inten
Masih peninggalan zaman kerajaan Majapahit juga, Keris ini terdiri dari dua benda pusaka ialah Keris Naga Sasra dan Sabuk Inten, dan terkenal dengan luk tiga belas, sebelas, sembilan, dan bisa berdiri sendiri.
Keris ini sebuah maha karya dari pembuatan Keris ternama Ki Nom, diceritakan legenda tentang Keris Naga Sasra Inten berasal dari kisah Mahesa Jenar, murid kesayangan Syekh Siti Jennar, Kharismanya begitu kuat sampai Mahesa Jennar tertarik untuk memburu keberadaan Keris tersebut.
Karena dikatakan bagi siapa saja yang berhasil memiliki Keris Naga Sasra Sabuk Inten, dia akan menjadi pewaris tahta kerajaan Demak.
Keris Caburuk
Rata-rata Keris sakti berasal dari Pulau Jawa, terutama di masa-masa kejayaan Majapahit, Keris Caburuk sendiri merupakan maha karya Empu Supa Madrangi, diawalnya Keris ini permintaan dari Sunan Kalijaga dan bukan sebagai benda pusaka, melainkan hanya dipakai untuk Sunan Kalijaga memotong Kambing.
Sang Kanjeng Sunan Kalijaga pun awalnya "mengerjai" Empu Supa dengan memberikan sebuah biji besi sebesar asam jawa menjadi bahan pembuatan Keris.
Dia menganggap Sunan Kalijaga Bercanda dan ini betul-betul mustahil, kemudia setelah dipegangnya, biji besi tersebut lama-lama semakin membesar sampai sebesar gunung, dinilah Empu Supa baru mengetahui kesaktian Sunan Kalijaga.
Skip skip skip ceritanya, ketenaran Keris Caburuk konon pernah dipakai oleh Sunan Kalijaga Hadiwijaya melawan Keris Setan Kober miliki Arya Penangsang, keduanya sama-sama kuat dan tidak terkalahkan sampai akhirnya Sunan Kudus datang dan melerai perkelahian mereka.
Keris Taming Sari
Dibuat dari 99 bahan besi berbeda dan kayu Galeh Kelor, awalnya Keris ini dimiliki oleh Taming Sari, seorang pendekar sakti dari kerajaan Majapahit dan berpindah pemilik setelah dikalahkan oleh Hang Tuah, dan dia pun akhirnya menamakan Keris tersebut dengan nama lawannya.
Cerita berikutnya, Hang Tuah dikenal sebagai pendekar yang kerap menolong rakyat dan kesultanan Malaka, sampai akhirnya kedekatan Hang Tuah dengan Sultan Malaka membuat sirik orang-orang Istana.
Mereka pun memfitnah Hang Tuah sudah berani berzina dengan salah satu dayang kesayangan Sultan, versi cerita lain dikatakan Hang Tuah ingin menggulingkan kekuasaan Sultan.
Setelah Sultan mengetahui perihal tersebut, dia pun murka dan menyuruh pegawalnya untuk menangkap Hang Tuah, karena atas titah Sultan, dia pun tidak mau melawan para pengawal Sultan.
Tapi saat ingin dieksekusi mati, Bendahara Sultan tidak percaya bahwa Hang Tuah telah berzinah, dia pun akhirnya membebaskan secara diam-diam dan memenanggal kepala kera besar untuk mengelabui Sultan.
Skip skip skip Ceritanya, Hang Tuah mempunyai sahabat bernam Hang Jabat yang terkenal sama saktinya, setelah mendengar kematian sahabatnya, Hang Jabat mengamuk dan meneror kesultanan Malaka.
Tidak ada satu pun pengawal Sultan yag sanggup mengalahkan kekuatanya, cerita berlanjut bendahara Sultan akhirnya vercerita jujur bahwa dia tidak jadi membunuh Hang Tuah, mendengar kabar gembira itu dia memanggil Hang Tuah.
Namun disini Sultan picik tidak menceritakan penyebab sebenarnya, sampai Hang Tuah pun menantang Hang Jabat untuk bertarung, melihat sahabatnya sendiri, Hang Jabat pun akhirnya mengalah sampai dia mati terbunuh di tangan Hang Tuah dengan Keris sakti Taming Sari tertikan di dadanya.
Setelah mengetahui hal yang sebenarnya, Hang Tuah menyesal telah membunuh sahabat terbaikmya, dia kecewa kepada Sultan sampai dia pun meninggalkan negeri tersebut untuk selama-lamanya.
Namun versi cerita lain mengisahkan Hang Tuah terpaksa membunuh Hang Jabat sahabatnya karena dia mabuk kekuasaan dan bertindak sewenang-wenang kepada rakyak setelah dia diangkat menjadi Laksamana Malaka oleh Sultan.
Demikian artikel dari Cerita Gaib - Keris Paling Sakti Legendaris Di Indonesia, Saya tutup sampai disini, dan juga silahkan di ikuti pada Cerita Gaib kami yang lainnya dan tentunya tidak kalah menarik untuk di ikuti.
Berada dengan penggunaan Keris di zaman dahulu, dimana pembuatannya masih mengandung kesakralan dan amat dirahasiakan, sementara di masa kini proses pembuatan Keris boleh dilihat dan disaksikan oleh banyak orang.
Tentu kamu pernah melihat beberapa tanyang televisi tentang liputan pembuatan Keris bukan? walau pun kini memang tidak dirahasikan lagi, tetap masih ada tradisi yang masih dipertahankan, ialah mencari petunjuk hari baik untuk pembuatan Keris tersebut.
Melihat sekilas balik kejayaan Keris pada masa lalu, tidak lengkap rasanya kalau kita tidak mengetahui Keris buatan siapa saja yang pernah menjadi legenda di Indonesia, lebih jelasnya simak berikut ini, ada 6 Keris Sakti Legendaris Di Indonesia.
Kesaktian Keris Empu Gandring
Mendengar namnaya saja tentu kamu semua tidak asing bukan? terlebih kisahnya amat fenomenal di dalam sejarah Indonesia, yang menceritan masa-masa kejayaan kerajaan Singasari, nama Keris yang diambil dari penciptanya Empu Gandring, ialah seorang akli Keris yang paling sakti di masa itu, dia menciptakan hampir dalam waktu semalam saja.
Sayangnya Keris yang diciptakan membawa malapetaka bagi dirinya sendiri, Ken Arok yang memesan Keris itu, murka dan menusuknya gara-gara dia belum menyelesaikan dengan sepenuhnya dalam waktu semalam (versi cerita lain mengatakan 5 bulan).
Dalam keadaan sekarat, Empu Gadring masih sempat mengucapkan sumpah terakhir kepada Ken Arok, bahwa dia mengutuk Keris itu menjadi tulah penyebab kematian 7 Raja Singasari, ialah Ken Arok dan anak cucunya.
Ken Arok yang tidak mempercayai kutukan Empu Gandring pada akhirnya tetap membawa Keris sakti itu, tapi semenjak itulah timbul berbagai perpecahan di kerajaan Singasari, berawal dari Ken Arok yang membunuh Tunggul Ametung sebab naksir dengan istrinya yang sangat cantik Ken Dedes.
Kemudian Ken Dedes pun akhirnya menikah dengan Ken Arok meski pun terpaksa, pada hal saat itu Ken Dedes sedang mengandung anaknya Tunggul Ametung.
Cerita berlanjut setelah berpuluhan tahun kemudian, setelah anak Tunggul Ametung yang bernama Anusapati dewasa dan merasa curiga jika dia ialah anak tiri karena sering diperlakukan berbeda dengan saudara-saudaranya, setelah mendesak ibunya Ken Dedes, dia pun baru mengetahui kalau selama ini Ken Arok ialah pembunuh ayah kandungnya.
Setelah berhasil mendapatkan Keris Empu Gandring yang disimpan oleh Ibunya, Anusapati terus menyuruh pembantunya untuk membunuh Ken Arok, Tragisnya setelah tugas tersebut diselesaikan, pembantunya sendiri juga dibunuh oleh Anusapati untuk membersihkan namanya, seolah-olah dia sedang menyelamatkan Ken Arok.
Keris Pusaka Setan Kober
Keris legendaris Indonesia yang paling sakti satu ini sebagai senjata pusaka miliki Arya Panangsang, Adipati Jipang, dibuat oleh Empu Supo Mandagri, seorang Empu terkenal dari tuban, Jawa Timur, yang suatu hari memutuskan untuk memeluk Agama Islam karena alasan tertemtu dan menjadi murid Sunan Ampel.
Dibalik kesaktian Keris Pusaka Setan Kober, ternyata dia mempunyai karakter 'Panas' sang pemiliknya seperti mudah terpancing amarah dan tidak akan berhenti jika masih belum berhasil mengalahkan musuhnya.
Banyak kisah menceritakan Keris Pusaka Setan kober terkenal dengan Haus Darah, dan keberadaannya dianggap menjadi Tulah yang kerap menguasai jiwa Arya Penangsang untuk membunuh orang-orang penting di masa lalu.
Sampai akhirnya Keris Setan Kober berhasil dimusnahkan, tidak diketahui pasti seblum atau sesudah kematian Arya Penangsang, Keris itu lenyap dari muka Bumi.
Keris Condong Campur
Seperti namanya 'Campur', Keris ini sebagai buatan beramai-ramai Empu, bahkan kabarnya melibatkan sampai ratusan Empu tersohor, selain itu bahan Kerisnya berasal dari batu meteor di berbagai tempat keramat.
Tapi sayangnya, Keris ini dikenal mempunyai Khodam jahat akibat para Empu pembuatnya saling berselisih mengunggilkan kekuatan masing-masing setelah mentransfer kekuatan pada Keris tersebut.
Semenjak diciptakan, kekuatan dahsyat yang terdapat pada Keris Condong akhirnya menjadi penyebab peperangan para pemimpin kerajaan sampai mereka saling menikam sesamanya, untuk memperebutkan Keris Condong Campur, dan tidak cuma itu, dikatakan juga Keris Condong Campur memiliki tulah yang membawa wabah penyakit di Majapahit.
Hal ini membuat para Empu pembuatnya bersatu untuk menghancurkan Keris ciptaan mereka sendiri, sampai akhirnya dikirimkan Keris Sabuk Inten untuk mengalahkannya, tapi di dalam pertempuran itu, Keris Sabuk Inten tidak sanggup menaklukan kekuatan Keris Condong Campur tersebut.
Sampai akhirnya mereka mengutuskan Keris Sengkelat dan berhasil mengalahkan kesaktian Keris Condong Campur, konon katanya dia melarikan diri ke angkasa menjadi komet berekor lintang kemukus dan mengancam setiap 500 tahun sekali, akan membawa wabah penyakit dan peperangan umat manusia di Bumi.
Keris Naga Sasra Sabuk Inten
Masih peninggalan zaman kerajaan Majapahit juga, Keris ini terdiri dari dua benda pusaka ialah Keris Naga Sasra dan Sabuk Inten, dan terkenal dengan luk tiga belas, sebelas, sembilan, dan bisa berdiri sendiri.
Keris ini sebuah maha karya dari pembuatan Keris ternama Ki Nom, diceritakan legenda tentang Keris Naga Sasra Inten berasal dari kisah Mahesa Jenar, murid kesayangan Syekh Siti Jennar, Kharismanya begitu kuat sampai Mahesa Jennar tertarik untuk memburu keberadaan Keris tersebut.
Karena dikatakan bagi siapa saja yang berhasil memiliki Keris Naga Sasra Sabuk Inten, dia akan menjadi pewaris tahta kerajaan Demak.
Keris Caburuk
Rata-rata Keris sakti berasal dari Pulau Jawa, terutama di masa-masa kejayaan Majapahit, Keris Caburuk sendiri merupakan maha karya Empu Supa Madrangi, diawalnya Keris ini permintaan dari Sunan Kalijaga dan bukan sebagai benda pusaka, melainkan hanya dipakai untuk Sunan Kalijaga memotong Kambing.
Sang Kanjeng Sunan Kalijaga pun awalnya "mengerjai" Empu Supa dengan memberikan sebuah biji besi sebesar asam jawa menjadi bahan pembuatan Keris.
Dia menganggap Sunan Kalijaga Bercanda dan ini betul-betul mustahil, kemudia setelah dipegangnya, biji besi tersebut lama-lama semakin membesar sampai sebesar gunung, dinilah Empu Supa baru mengetahui kesaktian Sunan Kalijaga.
Skip skip skip ceritanya, ketenaran Keris Caburuk konon pernah dipakai oleh Sunan Kalijaga Hadiwijaya melawan Keris Setan Kober miliki Arya Penangsang, keduanya sama-sama kuat dan tidak terkalahkan sampai akhirnya Sunan Kudus datang dan melerai perkelahian mereka.
Keris Taming Sari
Dibuat dari 99 bahan besi berbeda dan kayu Galeh Kelor, awalnya Keris ini dimiliki oleh Taming Sari, seorang pendekar sakti dari kerajaan Majapahit dan berpindah pemilik setelah dikalahkan oleh Hang Tuah, dan dia pun akhirnya menamakan Keris tersebut dengan nama lawannya.
Cerita berikutnya, Hang Tuah dikenal sebagai pendekar yang kerap menolong rakyat dan kesultanan Malaka, sampai akhirnya kedekatan Hang Tuah dengan Sultan Malaka membuat sirik orang-orang Istana.
Mereka pun memfitnah Hang Tuah sudah berani berzina dengan salah satu dayang kesayangan Sultan, versi cerita lain dikatakan Hang Tuah ingin menggulingkan kekuasaan Sultan.
Setelah Sultan mengetahui perihal tersebut, dia pun murka dan menyuruh pegawalnya untuk menangkap Hang Tuah, karena atas titah Sultan, dia pun tidak mau melawan para pengawal Sultan.
Tapi saat ingin dieksekusi mati, Bendahara Sultan tidak percaya bahwa Hang Tuah telah berzinah, dia pun akhirnya membebaskan secara diam-diam dan memenanggal kepala kera besar untuk mengelabui Sultan.
Skip skip skip Ceritanya, Hang Tuah mempunyai sahabat bernam Hang Jabat yang terkenal sama saktinya, setelah mendengar kematian sahabatnya, Hang Jabat mengamuk dan meneror kesultanan Malaka.
Tidak ada satu pun pengawal Sultan yag sanggup mengalahkan kekuatanya, cerita berlanjut bendahara Sultan akhirnya vercerita jujur bahwa dia tidak jadi membunuh Hang Tuah, mendengar kabar gembira itu dia memanggil Hang Tuah.
Namun disini Sultan picik tidak menceritakan penyebab sebenarnya, sampai Hang Tuah pun menantang Hang Jabat untuk bertarung, melihat sahabatnya sendiri, Hang Jabat pun akhirnya mengalah sampai dia mati terbunuh di tangan Hang Tuah dengan Keris sakti Taming Sari tertikan di dadanya.
Setelah mengetahui hal yang sebenarnya, Hang Tuah menyesal telah membunuh sahabat terbaikmya, dia kecewa kepada Sultan sampai dia pun meninggalkan negeri tersebut untuk selama-lamanya.
Namun versi cerita lain mengisahkan Hang Tuah terpaksa membunuh Hang Jabat sahabatnya karena dia mabuk kekuasaan dan bertindak sewenang-wenang kepada rakyak setelah dia diangkat menjadi Laksamana Malaka oleh Sultan.
Demikian artikel dari Cerita Gaib - Keris Paling Sakti Legendaris Di Indonesia, Saya tutup sampai disini, dan juga silahkan di ikuti pada Cerita Gaib kami yang lainnya dan tentunya tidak kalah menarik untuk di ikuti.
0 Response to "Cerita Gaib - Keris Paling Sakti Legendaris Di Indonesia"
Posting Komentar